KUTUBUKUKARTUN – Ulasan ditulis oleh Farell Fadillah Nouvaliano
Sebagai penggemar besar-besaran dari Ben 10, sebuah waralaba pahlawan super Cartoon Network yang cukup populer di berbagai negara termasuk Indonesia, saya sudah beberapa kali memerhatikan dan menyaksikan serial animasi yang satu ini, bahkan dulu sempat ingin mengoleksi mainannya juga tapi belum kesampaian sampai sekarang. Ya, seperti yang kita sudah ketahui bersama Ben 10 terdiri atas lima serial yaitu Ben 10 (seri TV 2005), Ben 10 Alien Force, Ben 10 Ultimate Alien, Ben 10 Omniverse dan Ben 10 (seri TV 2016). Serial ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2008 di Indosiar setiap minggu pukul 12.00WIB, pada kala itu tayangan-tayangan di Indosiar cukup membosankan dari pagi sampai malam di hari kerja (mulai dari sinetron lah, kontes dangdut lah (baca: Stardut), sama kompetisi ibu dan anak dengan gelak komedi (baca: Super soulmate), dimana yang rame itu cuma acara-acara hari minggu paginya doang. Selain di Indosiar dulu kelima serial animasi ini juga tayang di Trans TV dan NET (kecuali Ultimate Alien yang sampai sekarang belum tayang)
Seri TV 2016 alias seri reboot dari Ben 10, telah berjalan selama 4 tahun dan berlangsung sebanyak 5 season dengan durasi 11 menit per episode. Season kelimanya ditutup dengan tiga episode miniseri spesial yang masing-masing terdiri atas empat bagian dengan total 44 menit. Yang pertama adalah episode Ben 10,010, yang tayang pada 10 April lalu di channel Cartoon Network Asia Tenggara. Selain itu pada 22 Mei nanti akan ditayangkan pula episode Ben Gen 10 dan pada bulan Juni mendatang adalah episode terakhir dari seri reboot dan keseluruhan serial Ben 10 yaitu Alien X-Tinction.
Ben 10,010, sesuai dengan judulnya, memiliki cerita yang cukup unik bagi saya yang menonton episode spesial tersebut. Maka oleh karena itu saya ingin mencoba membahas cerita dari episode spesial Ben 10 dari season kelima ini.
Dengan latar waktu sekarang (2020) dan latar waktu 30 tahun mendatang alias masa depan (2050), episode ini menceritakan Gwen (sepupunya Ben) yang pada tahun 2050 menjadi seorang Presiden Amerika Serikat dimana Bumi tengah diserang oleh sejumlah serangan alien misterius bernama Xerge. Di sisi lain, Ben Tennyson yang sudah beranjak dewasa, memerlukan bantuan dari ‘dirinya’ dari masa lalu ketika masih berusia 10 tahun (atau waktu sekarang ini). Dengan menggunakan mesin waktu Ben umur dewasa bertransportasi lagi ke masa yang saat ini. Dan disitulah pertemuan yang cukup menarik antara Ben umur 10 dan ben umur dewasa, dimana mereka saling membantu untuk menyelamatkan masa depannya yang terancam itu.
Dilansir dari fandom wikia, Alien Surge, adalah jenis alien baru yang muncul di ‘jam’-nya Ben (baca: Omnitrix), merupakan sampel DNA dari Xerge. Alien Surge terdiri atas dua jenis yaitu warna ungu yang dipakai oleh ben umur 10 tahun dan warna hitam yang dipakai oleh ben umur dewasa.
Sementara itu, Ben umur dewasa juga memiliki dua jenis formasi alien baru di Omnitrix yaitu Spidermonkey (ingat, bukan jenis hewan tokoh Lazlo di serial Camp Lazlo) dan Buzzshock. Menurut saya formasi-formasi alien dan sampel DNA baru yang dimiliki Ben umur dewasa sangat unik sekali, terlebih yang saya ketahui selama serial Ben 10 reboot berlangsung (dari season 2 dimana DNA alien baru bernama Shock Rock muncul di omnitrix), hampir setiap kali Ben selalu menerima DNA baru di omnitrixnya. Season 3 (yang patut disayangkan karena NET belum memperbaharui season serial animasi ini ke versi Indonesia) menghadirkan Humongousaur dan Rath sebagai alien baru juga. Sehingga dari season ke season Ben tak hanya memiliki 10 macam alien namun bertambah seiring berjalannya season dari serial animasi pahlawan super ini.
Oh ya, dibandingkan dengan versi klasik dari episode ini (tepatnya episode Ben 10,000 di seri TV 2005), ceritanya agak sedikit berbeda. Kalau di seri klasiknya Ben (dan sepupunya Gwen) pergi ke masa depan mereka, nah kalau di versi reboot ini justru malah sebaliknya, Ben dari masa depan balik ke masa lalu. Entah kenapa Man of Action (selaku kreator Ben 10) ingin membuat episode tersebut menjadi lebih ‘berisi’ dan ‘unik’ untuk ditonton, mungkin agar mereka tidak bosan dengan cerita yang itu-itu aja di seri klasiknya.
Fred Tatasciore, yang sebelumnya sudah pernah mengisi Ben umur dewasa di versi klasik dari episode ini (Ben 10,000), dipercaya lagi untuk mengisi di episode seri Reboot (Ben 10,010). Yang lebih unik lagi mbak Montse yang memiliki keahlian mengisi dua suara sekaligus: Gwen umur 10 dan Gwen umur dewasa. Sementara itu seperti yang kita ketahui, pak Iphie Lubis (untuk versi NET) kembali dipercaya untuk mengisi tokoh Ben di seri reboot versi bahasa Indonesia-nya setelah sebelumnya juga mengisi seri klasik (tentu versi Indosiar dan Trans TV) dengan gaya yang sedikit berbeda.
Sejujurnya, dari penilaian yang bisa saya berikan dari skala 1 sampai 10, episode ini dapat saya berikan nilai 8 dari 10 karena alur ceritanya yang dapat dipahami, desain tokoh Ben dan Gwen umur dewasa yang juga menarik perhatian penonton dan juga menariknya formasi-formasi alien baru (Surge, Spidermonkey dan Buzzshock) di episode ini. Ahh… cerita yang sangat menarik dari waralaba Ben 10.
Sumber informasi tentang alien ben 10 beserta gambarnya dapat dilihat di:
https://ben10.fandom.com/wiki/Surge
https://ben10.fandom.com/wiki/Spidermonkey
https://ben10.fandom.com/wiki/Buzzshock_(Ben_10,000)
TL:DR (Too Long Didn’t Read)