KUTUBUKUKARTUN – Pagi ini ada pemandangan yang tidak biasa dari salah satu stasiun televisi naungan MNC yaitu GTV. Sejak Sabtu (17/4) lalu, serial animasi (mungkin lebih condong ke live-action atau puppet) kembali tayang di saluran televisi yang dipimpin oleh pak Hary Tanoe.
Teletubbies, mungkin sudah tidak asing bagi generasi yang lahir pada tahun 90-an dan 2000-an. Serial asal Britania Raya atau Inggris ini sangat terkenal dan populer di belahan dunia termasuk Indonesia.
Teletubbies adalah sebuah acara televisi asal Inggris yang dikhususkan untuk penonton anak-anak usia prasekolah, diciptakan oleh Anne Wood dan Andrew Davenport dari Ragdoll Productions. Serial ini berfokus dengan kisah keseharian empat makhluk berwarna-warni, Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa, dan Po, yang dipanggil sebagai “Teletubbies” karena layar televisi yang tertanam di perut mereka. Teletubbies dapat dikenal tidak hanya dengan tubuh mereka yang memiliki warna yang mencolok, namun juga karena bentuk antena yang berbeda di kepala dari masing-masing karakter. Para Teletubbies berkomunikasi dengan celoteh yang didesain menyerupai suara bayi
Teletubbies versi aslinya ditayangkan pada 1997 hingga 2001[2]. Namun, program ini diproduksi kembali pada 2014, dan Teletubbies ditayangkan kembali dengan episode terbaru yang tayang perdana 9 November 2015 sehingga dapat dikatakan sebagai versi daur ulang atau reboot[3]. Program ini tidak hanya sukses secara komersial[4] dan menjadi bagian dari budaya pop yang digemari anak-anak bahkan dewasa, namun juga telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk BAFTA[5] dan Daytime Emmy Awards di AS[6].
Di Inggris, Teletubbies ditayangkan melalui saluran televisi CBeebies. Di Indonesia, Teletubbies pertama kali ditayangkan di Indosiar pada tahun 2000 dan juga ditayangkan oleh antv pada tahun 2007, Sedangkan Teletubbies versi terbaru dari musim keenam dan seterusnya ditayangkan di GTV sejak tahun 2018 dengan judul Teletubbies Datang Lagi. Dan ada kabar gembira bagi yang rindu teletubbies versi lama, GTV kini akan menayangkan kembali serial versi lawas tersebut.
Program ini berlatar di sebuah lanskap rerumputan berbunga yang dihuni oleh kelinci dan suara cuitan burung yang terdengar di belakang layar. “Rumah” dari keempat makhluk Teletubbies adalah sebuah rumah bumi yang bernama “Tubbytronic Superdome” yang menyatu dengan tanah dan dapat diakses melalui lubang di atapnya atau pintu di kaki kubah. Para makhluk hidup bersama dengan beberapa tokoh, seperti Noo-noo, mesin penghisap debu berbentuk mirip gajah berwarna biru, dan Voice Trumpets. Latar program yang penuh warna-warni dan memberikan aura menyenangkan didesain khusus untuk menarik perhatian bayi yang menonton, sekaligus mengedukasi bayi untuk mengenali dan menjelajah beragam hal terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Terdapat beragam peristiwa yang sering kali muncul sepanjang episode, seperti berinteraksi yang menyenangkan di antara Teletubbies dan Voice Trumpets, kekacauan yang disebabkan oleh Noo-noo, video anak-anak yang tampil dalam layar di perut Teletubbies, dan peristiwa ajaib yang muncul sekali dalam episode. Peristiwa ini sering kali berbeda-beda dan terjadi tanpa sebab yang jelas. Setiap episode akan ditutup oleh Voice Trumpets dan narator. Teletubbies biasanya akan mengekspresikan kekecewaan atau sesekali menolak untuk berpisah, namun mereka akan tetap mengucapkan perpisahan kepada para penonton sambil masuk kembali ke dalam Tubbytronic Superdome sambil Matahari terbenam.
Tokoh utama dalam serial teletubbies adalah 4 ekor kurcaci itu sendiri yaitu TinkyWinky (biru), Dipsy (hijau), LaLa (kuning) dan Po (merah). Tokoh lainnya yang dapat ditemukan adalah Bayi Matahari yang diperankan oleh Jess Smith yang kini sudah beranjak dewasa, Noo-noo si vaccum cleaner dan Suara Trompet.
Anda dapat bernostalgia kembali dengan tayangan untuk anak pra-sekolah ini di GTV setiap Sabtu & Minggu pukul 06.00WIB. Namun apabila penonton dan peminatnya rendah, kemungkinan GTV akan menarik kembali serial ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Versi klasik indonesia ini menampilkan pengisi suara dan dubber indonesia legend seperti Ojay S. Surianata sebagai narator dalam acara Teletubies ini, lalu ada mba hanimah dan mba lala sitompul sebagai lala dan po.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Teletubbies
#BBC #CBeebies #global tv #gtv #hanimah #Indosiar #lala sitompul #Ojay S. Surianata #Teletubies