Strategi Memperkenalkan IP Adaptasi Wayang bersama Punopals dan apa Inspirasinya

Selasa, 24 Juni 2025, 3:50 - 3 Menit, 53 Detik Membaca

Strategi Memperkenalkan IP Adaptasi Wayang bersama Punopals dan apa Inspirasinya

KUTUBUKUKARTUN-Siapa yang tidak kenal dengan Wayang. Sebuah medium yang dipakai kebudayaan Indonesia khususnya di Jawa dalam mengisahkan suatu cerita. Wayang sendiri didasarkan oleh kebudayaan Indonesia sebagai animasi tertua di dunia. Walaupun bentuknya bukan animasi yang kita kenal atau tonton, banyak yang memakai unsur wayang sebagai kebudayaan populer saat ini. Dari ilustrator Indonesia Is Yuniarto yang mengenalkan adaptasi wayang dari kebudayaan populer mancanegara sebagai hadiah dan bingkisan kepada pemilik IP terkemuka, hingga Daud Nugraha yang menjadikan wayang sebagai media tayangan prasekolah bernama Desa Timun. 

Dalam seri wawancara ketiga di acara The Artoon Network ini, kami mengunjungi booth Punopals, sebuah IP lokal yang berupa karakter wayang Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong) yang diadaptasikan ke dalam bentuk kartun bergaya “Rubber Hose”, gaya kartun jadul seperti Mickey Mouse dan The Cuphead. Di sana kami mewawancarai Ardi Kusuma:

Mengapa anda bisa terinspirasi untuk menggabungkan wayang dengan style kartun?

Alasan kenapa wayang campur kartun, karena itu passion saya. Di masa kecil, saya punya passion di kartun barat seperti Adventure Time, Gravity Falls, atau Regular Show. Tapi saya juga punya passionate sama budaya Indonesia. 

Lalu alasan kenapa wayang Indonesia, karena sebenarnya wayang kalau dilihat bentuk aslinya, mukanya putih dan badannya hitam. Seperti kartun Mickey Mouse versi jadul, Felix The Cat, Oswald, dan Animaniacs. Nah, ternyata cocok juga ketika saya gabungin bentuk wayang itu sebagai kartun.

Mengapa temanya harus Punakawan (Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong)? 

Jadi, alasan mengapa spesifikasinya ke Punokawan, karena: Pertama, lebih ke desainnya itu tadi. Kedua, karena karakternya itu memang jenaka dan merakyat. Dalam pagelaran wayang, biasanya kan karakter wayang itu seperti dewa atau raja-raja. Tapi karakter komedi kayak Punokawan itu bisa lebih relate ke masyarakat.

Berarti konsepnya kehidupan sehari-hari atau slice of life gitu, ya?

@punopals Pals Tag temen kalian yang kalo olahraga begini 🤣 Hitung-hitung bakar kalori dulu sebelum ditabung lagi! 🏃‍♂️🍜 Jogging – 22062024 #punopals #animatic #komikindonesia #komik #animasi #wayang #brandlokalindonesia ♬ original sound ™ | IP Indonesia – Punopals

Iya, jadi Punopals ini, ceritanya dibuat dengan versi kami. Jadinya ‘slice of life’ tapi kami buat mereka jadi pamong (pengurus) sebuah desa yang namanya Karang Kadempville (parodi dari Karang Kadempel).

Di Karang Kadempville tuh orang-orangnya eksentrik semua. Tapi Punopals ini membantu rakyatnya agar bisa hidup sejahtera walaupun caranya susah dan ngeyel, gitu.

Barangkali ada rencana untuk bikin Punopals dalam bentuk wayangnya seperti Desa Timun. Anda tahu Desa Timun, kan?

Tahu, dong! Sebenarnya saya kenal sama Mas Daud Nugraha (kreator Desa Timun). Suatu saat nanti kami akan ada kerjasama dengan Mas Daud.

Kenapa namanya Punopals? Pasti diambil dari “Punakawan”, kan?

Benar, Punopals itu asal namanya dari “Punakawan”, tapi kata “kawan”-nya kami ganti jadi “pals”. Lalu kenapa “puno” bukan “puna”, karena “puno” lebih enak didengar. Jadi sebenarnya itu memang istilah yang dipakai di Jawa.

Meskipun unsur pewayangan cenderung Jawa, bagaimana anda membuat IP ini juga bisa diterima kalangan lebih luas? Kalau misal bikin konten yang ada voice actor-nya, mungkin bisa ada karakter yang punya logat dan bahasa daerah lain?

Kalau masalah Jawa atau nggaknya ini, sebenarnya Punopals itu kami branding dengan pembawaan yang lebih se-Indonesia. Jadi nantinya karakter-karakter warga di Karang Kadempville tuh inspirasinya gak hanya dari Jawa, tapi juga dari seluruh daerah di Indonesia.

Untuk cara bicaranya, karakter Reng dan Truk akan cenderung pakai bahasa Indonesia, sementara karakter Mbah Mar logatnya agak medok, dan karakter Gong juga pakai istilah-istilah Jawa. Lalu untuk karakter warga lainnya, bisa pakai banyak logat dan bahasa. Jadi pokoknya dibikin se-Indonesia dan se-Nusantara mungkin.

Sebagai orang yang baru merintis IP, bagaimana perjalanan anda dengan Punopals selama ini? 

Jadi, sebenarnya ide ini lahir sejak 2020-an, waktu lagi pandemi. Tapi kalau sebagai bisnis komersial, itu sudah dimulai dari Januari 2024. Jadi sudah satu tahun 4 bulanan kita jalani bisnis IP ini.

Lalu apa yang mau direncanakan kedepannya dengan Punopals ini? Barangkali mau dibikin game atau animasi?

Rencananya kami mau bikin animasi pilot berdurasi 5 atau 7 menit untuk akhir tahun ini, atau mungkin tahun depan. Untuk saat ini, kami utamakan dulu untuk jualan merchandise seperti gantungan kunci, baju-baju, dan kami mau bikin art toys juga.

Terakhir, apa kesan dan pesan untuk IP ini, dan apa target kedepannya?

Pesan-pesan terakhirnya, semoga industri animasi Indonesia semakin berkembang banyak. Pokoknya saya pengen lihat lebih banyak anak muda atau boleh juga yang orang tua untuk bikin IP di Indonesia, dan percaya bahwa IP Indonesia bisa sukses di Indonesia dan bahkan sampai ke luar negeri nanti.

Lalu untuk Punopals, rencananya ya itu tadi. Kami berencana mau bikin art toys, animasi, dan banyak lagi. Tapi doain aja, semoga kami sukses dan bisa ditonton oleh kalian semua. Terima kasih.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif RI (@ekraf.ri)

Sebuah Brand yang mendapatkan atensi Pemerintah dari Kementrian Ekonomi Kreatif Sejak November 2024 lalu saat ini sedang berfokus untuk penjualan merchendaise yang bisa kalian beli di Shopee dan Tokopedia ini. Dan Info lebih lanjut soal perjalanan Art IP Ini bisa akses ke Portofolio mereka dan kunjungi Instagram dan tiktok untuk mengikuti perkembangan karya Ini.

Martini Tini

Martini Tini

Hanya orang yang masih betah sama yang dia buat dan suka

Artikel Terkait