KUTUBUKUKARTUN-Film berjudul asli dalam bahasa Prancis, Yuku et la fleur de l’Himalaya, adalah film animasi dari Belgia yang berdurasi cukup singkat, yaitu 65 menit. Film ini diputar empat kali di empat lokasi yang berbeda selama festival film Europe on Screen 2024. Pilihan yang tepat untuk memutar film yang ditulis sekaligus sutradarai Arnaud Demuynck dan Rémi Durin ini, karena Yuku and the Himalayan Flower telah menyabet penghargaan Best Children Film Cinekid 2022 dan masuk nominasi Best First Film Magritte Awards 2023. Animasi film ini menggunakan warna-warna terang dan desain karakter binatang yang tidak realis.
Yuku adalah tikus muda betina yang tidak pernah terlihat tanpa menenteng ukulele. Alih-alih meremehkan atau menentang hobi bermusiknya, keluarga besarnya justru menantikan kehadiran Yuku untuk bernyanyi satu dua bait lagu saat berkumpul, sebagai hiburan pelengkap dongeng yang suka diceritakan oleh nenek tikus. Hubungan antar anggota keluarga Yuku terlihat dekat dan hangat, terutama hubungan Yuku dan neneknya. Selain bernyanyi, Yuku juga suka bermain tebak-tebakan. Siapa sangka semua hobi yang ditekuni Yuku itu akan sangat berguna untuk menyelamatkannya dalam petualangan yang akan dihadapinya.
Yuku tidak akan repot-repot mencari bunga Himalaya jika nenek yang disayanginya tidak jatuh sakit. Padahal dia belum pernah melihat langsung bunga tersebut, dia baru hanya tahu dari cerita sang nenek, bahwa bunga itu bisa mengobati penyakit neneknya. Belum lagi lokasinya yang masih belum diketahuinya, pasti terbayangnya jauh dan penuh mara bahaya. Namun, tanpa keraguan Yuku berangkat dan tidak ketinggalan berbekal ukulele andalannya.
Seperti menonton film bertemakan road movie, pencarian bunga Himalaya mengantarkan Yuku ke banyak tempat, menghadapi berbagai tokoh-tokoh binatang. Ada binatang yang keheranan mengetahui rencana Yuku, ada binatang yang sedang mengalami kesulitan, setelah bernyanyi bersama Yuku, mereka berakhir membantu kelancaran perjalanan Yuku. Tak pelak, terakhir Yuku harus berhadapan dengan binatang yang memiliki niat buruk yang bukan hanya akan menggagalkan misi pencarian bunga Himalaya, tetapi juga mengancam nyawa sang tikus pemusik.
Plot Yuku and the Himalayan Flower mungkin hanya sederhana, tokoh utama yang berpetualang menghadapi berbagai kendala demi mencapai misi menyelamatkan anggota keluarga tercinta. Namun, menonton film ini jauh dari rasa bosan. Bisa dibilang, elemen terbesar dari film animasi ini adalah musiknya! Selain scoring, film musikal selayaknya menampilkan lagu-lagu di dalam adegannya. Yuku bernyanyi di setiap titik perjalanannya, yaitu dari rumahnya sampai setiap bertemu dengan aneka binatang di perjalanan. Aransemen musiknya dilakukan dengan serius, menghasilkan lagu-lagu yang berkualitas. Soundtrack film ini dikemas dalam satu album Yuku and the Flower of the Himalayas, dengan lirik yang ditulis oleh Alexandre Brouillard dan musik yang dibuat oleh David Remy dan Yan Volsy.
Film Yuku and the Himalayan Flower adalah film untuk semua umur yang menampilkan nilai kehangatan dalam keluarga, keseriusan dalam menekuni minat, dan jiwa pemberani dan pantang menyerah dalam menempuh misi untuk menyelamatkan orang tercinta—sekaligus kebesaran hati jika menghadapi kegagalan. Film ini sangat bagus ditonton oleh anak kecil, sekalipun begitu bukan berarti pembuatan film ini dikerjakan dengan sekadarnya. Bahkan, bisa dibilang musik dan lagu dalam film ini merupakan daya tarik terbesarnya.
Daripada hanya terbayang di kepala, di bawah ini terlampir lirik-lirik lagu untuk berkaraoke bersama Yuku! Album soundtrack Yuku and the Flower of the Himalayas bisa didengar di berbagai aplikasi streaming musik.
#Alexandre Brouillard #Arnaud Demuynck #Belgia #David Remy #Europe On Screen #Europe On Screen 2024 #La ballade de la renarde #Le blues du rat #Le boogie du loup #Le rap du lapin #Le ska du chat fat #Le swing de l'écureuil #Prancis #Rémi Durin #Yan Volsy #Yuku and the Himalayan Flower #Yuku et la fleur de l'HimalayaDaftar Halaman