KUTUBUKUKARTUN-Diangkat dari cerita astronomi negeri China, film Into The Mortal World tayang di Indonesia! Setelah sukses di negeri tirai bambu dengan animasi pendeknya yang akhirnya dibuat versi panjang, apakah film yang digarap oleh studio Winsing Animation ini cocok jadi tontonan Bersama Keluarga Merayakan Festival Kue Bulan?
Film ini bercerita tentang seorang kedua anak yang terpisah di dunia fana Jin Feng dan Yu Lu. anak-anak dari Gembala Sapi dan Gadis Penenun, memenuhi misi Gadis Penenun yang belum tercapai dengan merasakan cinta dan kehangatan. Hal ini membentuk sebuah lingkaran di mana cinta dan kekuatan mengalir di antara anggota keluarga.
Beberapa tahun silam, mereka dipertemukan oleh takdir ketika Yu Lu ingin sekali bisa masuk ke Khayangan untuk bertemu dengan ibunya sedangkan Jin Feng harus memburu 5 monster yang dikurung dalam rasi bintang agar dirinya bisa diangkat menjadi dewa dan mengungkap tabir dari misteri kematian Ibunya. Apakah mereka masing masing mempertemukan ibu mereka?
Film Into The Mortal World penuh akan pesan tentang keluarga dan kasih sayang. Meskipun memiliki kedua anak terpisah dari orang tua, mereka terus tidak menyerah menjalani kehidupan dalam mencari tujuan yang berarti.
Bagaimana Jin Feng tetap menyayangi ibunya meskipun dia merasa diperalat dalam tugas ini. Film ini menggambarkan bagaimana kedua anak dipertemukan untuk membantu sama lain walaupun tidak saling kenal. Benar-benar pesan yang cocok diberikan untuk orangtua dan anak!
Sebagai sebuah film keluarga, unsur komedi tidak lepas dari film ini. Komedinya amat cerdik digunakan dan mudah dimengerti, meskipun disajikan dengan tempo penceritaan yang cepat. Banyak tingkah laku yang dilebih-lebihkan untuk menambah kelucuan. Kerennya, komedi film Into The Mortal World yang padat tidak pernah terasa mengganggu alur cerita!
Visualnya benar-benar tidak kalah dengan film animasi besutan Disney atau Pixar, apalagi efek-efek benang maupun ledakan terlihat natural dan menyatu dengan baik dengan desain karakter yang cartoony.
Visual yang ciamik tersebut juga turut ditunjang dengan koreografi pertarungan yang epik dan intens. Sudut kameranya benar-benar dimainkan dengan baik untuk memberikan kesan pertarungan yang lebih menegangkan dengan animasinya yang benar-benar fluid. Saat-saat pertarungan terkadang tetap disisipkan komedi dengan cara yang cerdik juga.
Meskipun komedi yang disajikan dapat dimengerti dengan atau tanpa dialog, tetapi kadang interaksi antar karakter yang justru menambah lucu komedinya, walaupun ditutup dengan akhir menyedihkan.
Film Into The Mortal World pada akhirnya memanglah ditujukan untuk tontonan akhir pekan bersama keluarga dalam merayakan Festival Kue Bulan, atau mungkin sekedar penghilang stres dengan komedinya. Tetapi, dengan sulih suara yang masih berbahasa Mandarin mungkin akan membuat anak-anak kesulitan mengikuti alur ceritanya khususnya orang yang bisa berbahasa china dan melihat subtitle indonesia. Terima kasih kepada distributor Odex Indonesia dan CBI Pictures untuk film donghua ini.
#China #Festival Kue Bulan #Into The Mortal World #Jin Feng #Tiongkok #Winsing Animation #Yu Lu