Red shoes and the seven dwarfs: Jarang sekali Film animasi Korea masuk Seleksi Penghargaan Oscar.

Selasa, 23 Maret 2021, 11:34 - 2 Menit, 20 Detik Membaca

Red shoes and the seven dwarfs: Jarang sekali Film animasi Korea masuk Seleksi Penghargaan Oscar.

Jika kita mengingat pada Penghargaan Oscar Tahun lalu yang di raih oleh film korea parasite karya Bong Joon Ho yang menyambet 4 Oscar sekaligus yang tepat memperingati 100 tahun perfilmman korea, Maka kita juga tidak melupakan dengan FIlm Animasi Korea. Banyak sekali film animasi korea yang bagus namun kehebatan animasi mereka kurang di sorot dan diketahui oleh dunia ketimbang film live actionnya yang di bintangi oleh sejumlah artis dan aktor drama korea. karena kurangnya distribusi seperti halnya film anime yang banyak kita temui macam Studio Ghibli, Makoto Shinkai dan masih banyak lagi. Salah satu film animasi Domestik asal korea yang menantang untuk memenangkan kategori Academy Awards ke-93 adalah film animasi Red shoes and the seven dwarfs.

Menurut Sidus Animation Selaku perusahaan produksi Red Shoes, Komite Juri Akademi Amerika memilih dan mengumumkan total 27 karya sebagai nominasi pertama dalam kategori fitur animasi akademi ke-93 pada bulan januari 2021 lalu. Red shoes masuk dalam daftar nominasi dengan judul luar negrinya red shoes and the seven dwarfs dengan Disney Pixar’s Soul, Onward: A Miracle in A Day, Dreamworks The Croods: A New Age dan Trolls: Worlds Tour.

Ini adalah tercatat sebagai pertama kalinya film animasi komersial korea dinominasikan untuk Academy Award. Divisi Animasi fitur Akademi memiliki kualifikasi dan prosedur kandidat yang ketat, dan tidak mudah untuk menarik perhatian di Pasar AS, yang merupakan pembangkit sumber daya dalam animasi. Oleh karena itu, Sangat berarti bagi Red Shoes untuk pertama kalinya berada di Akademi Dalam sejarah fitur animasi komersial dalam Negri. Red Shoes, yang di rilis pada 2019, mencatat 820.000 penonton tahun itu, dan memenangkan Presidential Award, penghargaan terbaik dalam kategori animasi di Korea Contents Awards.

Selain itu, film ini di rilis di 123 negara yang telah dijual sebelumnya di Eropa dan Australia, termasuk No. 1 di box office Spanyol, dan memasuki pasar Amerika Utara melalui Lions Gate, salah satu dari enam distributor utama Hollywood pada September tahun lalu.

Produser Hwang Soo-Jin dari Sidus Animation berkata, “Merupakan suatu kehormatan untuk dapat menantang Academy Awads setelah kemajuan yang sulit di Amerika Serikat.”

Sidus Animation adalah studio produksi animasi dari perusahaan konten Locus berdasarkan teknologi CG dengan kualitas high-end. Saat ini, Ia merencanakan dan memproduksi animasi berdasarkan berbagai IP di Korea seperti Exorcism, Yumi’s Cells hingga Seri Animasi Running Man yang sedang tayang di Cartoon network Indonesia selaku mereka juga mengembangkan film animasinya. dan sedang mempersiapkan film animasi fitur untuk jangka globalnya yang berjudul FLOATING. Sementarara itu, sebelumnya perhatian difokuskan pada kemungkinan memenangkan Academy Award untuk nominasi pertama dalam Kategori animasi pendek yang di sutradarai oleh Kim Kang Min dan Kim Sung-hee.


Film animasi ini menceritakan tentang adaptasi dongeng klasik yang populer dari putri tidur dan 7 kurcaci dengan versi berbeda ala drama korea yang memiliki twist yang bikin ngakak tentang Pangeran yang telah berubah menjadi Kurcaci mencari sepatu merah dari seorang wanita untuk mematahkan mantranya. Sayangnya Film animasi ini tidak tayang di indonesia, tapi kehebohan dan keunikannya sempat banyak yang membuat review dari keunikan film animasi ini yang tidak anda temukan di versi putri disney umumnya.

Martini Tini

Martini Tini

Hanya orang yang masih betah sama yang dia buat dan suka

Artikel Terkait