Upaya Pendewasaan Saat Beranjak SMP / Ulasan Diary of a Wimpy Kid

Kamis, 30 Desember 2021, 17:44 - 2 Menit, 33 Detik Membaca

Upaya Pendewasaan Saat Beranjak SMP / Ulasan Diary of a Wimpy Kid

Diulas oleh Farell Fadillah Nouvaliano

Banyak yang bilang, jenjang SMP adalah momen ketika seseorang harus bertingkah dengan gaya baru dan bukan lagi kekanak-kanakkan, dengan mengubah beberapa prinsip dan pemikiran lawas menjadi pemikiran yang serba kekinian. Itulah yang diceritakan dalam film animasi Disney yang dirilis oleh Disney+ yaitu Diary of a Wimpy Kid, yang diadaptasi dari buku berjudul sama sekaligus tiga film live actionnya yang sudah dirilis sejak 2010-2013 lalu.

Diary of a Wimpy Kid adalah salah satu film animasi Disney yang tergolong cukup unik, apalagi dengan durasi yang cukup singkat yaitu 55 menit, berbeda dengan film animasi disney lainnya yang pada umumnya diatas 60 atau 90 menit.

Film animasi ini menceritakan seorang anak SMP botak bernama Greg Hefley dimana ia baru saja lulus SD dan beranjak SMP. Sahabat sekaligus tetangganya yang bernama Rolie, dulu satu SD dengan Greg dan juga kini kembali satu sekolah lagi di SMP. Namun, ada hal yang menarik ketika Greg (bersama dengan Rolie) hendak masuk SMP.

Kakaknya yang bernama Rodrick Hefley, menceritakan pengalaman menarik ketika ia masih SMP pada Greg. Ia menceritakan banyak hal menyeramkan mulai dari toilet tanpa pintu, kantin dengan meja makan terbatas dan hanya murid-murid keren yang duduk disana, hingga yang paling menyeramkan adalah…keju di lapangan basket yang ‘terkutuk’!

Terpacu adrenalin, Greg sampai menceritakan kembali apa yang disampaikan ‘kakak’-nya itu pada Rolie. Lalu ia mengajarkan sesuatu hal berharga pada Rolie tentang hal-hal menarik di SMP dan bahkan mengajarkannya agar bisa mengubah sifat-sifatnya serta tidak membawa sifat dari SD ke SMP. Salah satu hal menarik adalah ketika Greg meminta pada Rolie agar mengganti kata ‘main’ menjadi ‘nongkrong’.

Di hari pertama sekolah, semua normal-normal saja hingga tiba-tiba saja mereka merasakan ‘serunya’ hari pertama di kelas yang terpisah dimana Greg dan Rolie mendapatkan kelas berbeda.

Namun suatu hal yang tak terduga terjadi pada Rolie dimana di khalayak murid-murid SMP ia ‘keceplosan’ menyebut ‘main’ yang seharusnya ‘nongkrong’. Dan tak hanya itu banyak kejadian tak terduga juga dialami oleh Rolie sehingga Greg benar-benar kelupaan.

Hingga suatu saat Greg ‘kepergok’ ibunya karena ia dianggap telah membahayakan keselamatan Rolie mulai dari mengajaknya main ‘olahraga ekstrim’ dan ‘pergi ke jalan Ular’. Sejak saat itu Greg terus mencoba memperlakukan Rolie dengan baik-baik. Namun suatu hal berupa ‘permusuhan’ terjadi antara Greg dan Rolie dimana ia jadi saling ‘bermusuhan’ hanya karena komik karya Rolie lebih unggul dari komik karya greg ketika mereka tengah mengikuti sebuah ajang kompetisi kartunis atau pembuatan komik. Persahabatan antara Greg dan Rolie semakin tidak terkendali.

Hingga suatu saat Rolie dipaksa untuk memakan sebuah ‘keju terkutuk’ di lapangan basket SMP tersebut. Namun, entah kenapa, demi membela Rolie, Greg akhirnya mengakui bahwa ia memakan keju tersebut dan ia lebih baik terkena kutukan dibanding Rolie yang mengalaminya. Sejak saat itu Greg dan Rolie kembali memperbaiki persahabatannya yang retak dan kembali menjadi berteman lagi.

Film animasi ini menurut saya sangat kaya akan persahabatan dan pendewasaan diri, dan lebih menekankan pada pendidikan karakter khususnya di jenjang SMP. Film ini juga sangat cocok diterapkan untuk anak-anak yang memiliki kesulitan beradaptasi di sekolah khususnya jenjang SMP. Selain pesan-pesan moral yang bisa kita ambil, beberapa hal-hal humoris bisa kita dapatkan dalam film animasi Disney+ yang singkat namun padat ini.

Menurut saya, DOAWK bisa dikatakan menjadi film animasi yang patut ditonton untuk menutupi akhir tahun 2021 ini. Bagaimana menurut Anda?

Artikel Terkait