Berbeda dengan Anime, Di Indonesia jarang sekali ada yang mempromosikan kartun karena tidak memiliki media atau situs yang mengfokuskan dalam penyebaran info dan fakta dari seri favorit. sebagai media kekartunan pertama di indonesia, kami akan fokus dengan hal hal tidak kalah seru dengan anime jepang punya. tapi dengan barat sendiri, karena jaringan yang menayangkan kartun atau seri animasi mereka jarang sekali melakukan promosi karena banyaknya acara lain yang harus di fokuskan untuk di promosikan.
Penulis Cerita dari kartun Craig of the Creek, Charmaine Verhagen, memulai percakapan yang menarik tentang kreator di industri animasi, yang harus mempromosikan dari acara mereka, meskipun perusahaan besar memiliki departemen pemasaran yang tidak harus fokus di animasi saja. Tweetnya ini memicu untuk banyak kreator untuk menjelaskan bagaimana mereka mempromosikannya dengan cara mengretweet tweetnya.
Salah satu animator freelance di animaniacs mengatakan bahwa promosi besar di sudut sudut kota ketika perusahaan memiliki uang besar yang fokus di animasi seperti salah satu mahakarya satir komedi besar dari Stephen Spielberg yang mengeluarkan uangnya banyak untuk animasi reboot di streaming hulu ini.
Matt Braly selaku pencipta kartun dari Amphibia mengatakan kalau dia benar setuju 100% dengan ini, ketika jaringan atau tv kabel tidak mau di mempromosikan acaranya jika acaranya tidak di iklankan maka penciptanya yang berusaha mempromosikan kartunnya sendiri, dan juga mempromosikan ke artist dan beberapa yang terlibat dalam project animasi ini. hal seperti ini juga banyak kasusnya seperti beberapa animasi pendek independent sekarang.
Owen Dennis selaku pencipta kartun Infinity train yang akhirnya Resmi di berhentikan juga mengatakan ketika dia merasa frustasi ketika acaranya di beri lampu hijau dan sebagai yang punya Intelektual properti, dia harus menjualnya untuk meyakinkan orang orang agar mau menerimanya untuk memulai kesepakatan. seperti ibarat memiliki desain untuk mobil dan anda justru di tuntut untuk berusaha menjualkan mobil itu ke seluruh amerika. sama seperti kartun ketika studio animasi atau jaringan hanya sebagai pemodal untuk project anda, tidak di ibaratkan dalam industri anime ketika hanya manga atau komik booming saja yang di buatkan animenya.
Elizabeth Ito selaku pencipta kartun prasekolah Netflix City Of Ghost menjelaskan dalam netflix mereka punya standar dalam perencanaan promosi baik itu promosi yang lemah atau promosi yang tinggi dalam sebuah acara seperti menkampanyekan dengan iklan yang lebih luas dan membantu lain untuk promosikan. jika anda lihat tidak semua acara netflix bisa di promosikan di sosmed di beberapa negara masing masing, terlebih lagi film animasi Arlo the alligator boy.
Jorge R. Gutierrez selaku sutradara animasi yang menciptakan kartun nickelodeon El Tigre dan film animasi The Book of Life dan project film animasinya yang mendatang Maya of the Three. Mengatakan dia berharap di masa depan akan ada banyak orang yang akan menyorot untuk mempromosikan lebih banyak dalam membuat project studio animasi besar, yang bisa menolong dan menyorot studio secara 1000%. Perihal hal ini, kita ada project di masa depan yang mau menyorot hal ini di dalam negri.
Jadi bagaimana, apakah kalian ikut membantu mempromosikannya? Lalu Bagaimana cara mempromosikannya?. Seperti yang kami lakukan ini, Baru Saja dari akun twitter resmi Helluva Boss @IMPMurderPros baru saja memberikan cuplikan untuk episode 5 yang akan mendatang di channel youtubenya.
Pada Episode sebelumnya mereka memperkenalkan beberapa karakter dari surga, dan bagaimana mereka mungkin tidak sesuci, Kali ini, kita kembali mereka kembali ke dunia kejahatan seperti kembali ke neraka, lalu apa yang dilakukan oleh Stolas untuk cerita ini, episode kali ini juga akan sama di rilis paling lambat akhir bulan setiap bulannya.
Dari seorang kreator sendiri yang memperjuangkan Seri kartun atau film animasinya kita beralih ke topik dimana sebuah studio animasi besar mulai di jatuhkan oleh Raksasa media korporat. Blue Sky Studios, Memiliki 13 film layar lebar. Dan sebuah era kejayaan studio yang terkenal dengan Ice age nya ini telah berakhir. mereka juga menulis Artbook untuk setiap film animasinya seperti (The Art of Blue Sky Studios, Insight Editions, 2014). Berpusat di blok kota di pedesaan Greenwich, Connecticut, Studio yang menghiasai sejarah amerika ini resmi di Bongkar.
Studio animasi ini juga terkenal dengan Surganya bagi para artist yang baru dan juga berbagi pengalamannya kepada artist yang lama yang berkecimpung di industri ini. Sebut saja Peter de Sève, William Joyce dan Mary GrandPré dan bahkan Carlos Saldanha yang menyutradarai film animasi Rio, bisa menjadi terkenal di tuan rumahnya sendiri di Brazil, atau film animasi Dr. Seuss yang Dr. Seuss Horton Hears a Who! bisa meraih untuk menggelak banyak penonton ketimbang Film animasi Dreamworks punya Seperti Sherk, kung fu panda dan Madagascar.
Blue Sky yang berarti langit biru, pengambilan nama ini terinspirasi dari metafora sebuah langit yang luas ketika dunia di gambarkan dengan kanvas yang bukan hanya awan saja yang mengiasi atas kita. Para Seniman Studio animasi ini memiliki sejarahnya sendiri yang terdapat di studio animasinya seperti tembok di sekitar tempat mereka kerja yang menyerupai pohon, kapal bajak laut atau pondok berbyry dimana ada sebuah taman khusus untuk menvisualkan ide mereka ketika mereka sedang mencari refreshing sesuatu, Hal seperti ini bisa kita lihat di Studio animasi dalam Negri R.U.S Animation di kabupaten kudus jawa tengah, dimana ada sebuah taman bermain kecil di indoor untuk mendapatkan inspirasi para calon mahasiswa untuk film animasi pendek student mereka.
Dilansir dari Box office mojo berikut adalah beberapa pencapaian awal dan akhir dari Studio Animasi Blue Sky Studios, berawal dari animasi pendek, terlibat banyak Project animasi hingga meluncurkan feature pertamanya pada tahun 2002.
March 2002 | Ice Age | $383,257,136 |
March 2005 | Robots | $262,511,490 |
March 2006 | Ice Age 2 | $667,094,506 |
March 2008 | Horton Hears a Who! | $298,572,799 |
July 2009 | Ice Age 3 | $886,686,817 |
April 2011 | Rio | $483,866,518 |
July 2012 | Ice Age 4 | $877,244,782 |
May 2013 | Epic | $268,426,634 |
April 2014 | Rio 2 | $498,781,117 |
Nov. 2015 | The Peanuts Movie | $246,233,113 |
July 2016 | Ice Age 5 | $408,754,975 |
Dec. 2017 | Ferdinand | $296,069,199 |
Dec. 2019 | Spies in Disguise | $171,616,764 |
Di Indonesia Film animasi mereka di hiasi dengan banyaknya Dubbing atau audio (sulih suara) bahasa indonesia yang lucu dan mirip dengan aslinya, dari awal Ice age hingga berakhir di Spies In Disguise yang di support oleh Walt disney sebagai hak cipta dan pemasara, Project film animasi mereka masih berlanjut ketika semuanya menjadi milik Disney dan kita bisa mendengarkan mereka lagi dalam audio bahasa indonesia. franchise ice age selalu merauk untung banyak karena sebagai film keluarga yang multirasional juga mendatangkan berbagai bintang tamu pilihan untuk mengisi soundtrack dari lagu yang terkenal, seperti sering di isi suarakan oleh bang fitra hartono, jumali jindra sebagai diego, salman borneo sebagai sid hingga mba merry pahlusi sebagai manny. (terima kasih kepada Muhammad Hafidz Putra Permana untuk info nya)
#Amphibia #Animaniacs #Blue Sky Animation #City of Ghost #Elizabeth Ito #fitra hartono #Helluva Boss #Infinity Train #jumali jindra #Matt Braly #merry pahlusi #Owen Dennis #Rus Animation #salman borneo #Vivienne Medrano