(Tulisan ini adalah cerita dari salah satu penonton dan pengguna Disney+ Hotstar, Farell Fadillah Nouvaliano)
KUTUBUKUKARTUN – Film animasi lokal buatan Indonesia berjudul Adit & Sopo Jarwo The Movie telah dirilis eksklusif di layanan digital Disney+ Hotstar pada Jumat, 30 April 2021 lalu. Film yang digarap oleh Multi Dimensia Pictures (MD PIctures) dan Multi Dimensia Animation (MD Animation) tersebut cukup menarik perhatian publik dan masyarakat khususnya anak-anak. Banyak yang cukup antusias dengan adanya film animasi ini, terlebih film ini juga merupakan pengembangan dari serial animasi Adit & Sopo Jarwo yang sudah berlangsung penayangannya selama 7 tahun.
MD Pictures dan MD Animation selaku rumah produksi film ini menunjuk Hanung Bramantyo dan Eki N.F. sebagai sutradara. Eki N.F mengatakan bahwa rencana menggarap serial animasi Adit Sopo Jarwo dalam format film berawal dari komentar penggemar di media sosial. Eki mengatakan juga penggarapan film animasi tersebut sudah direncanakan dan berlangsung sejak 2018.
“Ini kan dari serial sudah ada dari 2014 pada saat itu kita sudah ada ruang dialog dengan penggemar untuk dibuat versi film, lalu ternyata disambut baik, saya coba usulkan ke pak Manoj [Punjabi], dan baru dijalankan 2018,” ujar Eki, dalam konferensi pers virtual, Jumat (30/4).
Meski demikian, Eki mengatakan ada beberapa perbedaan antara serial dan film Adit Sopo Jarwo. Perbedaan paling jelas terdapat pada penempatan lokasi atau latar cerita.
“kalo di serial lokasinya cuma di kampung Geger, dan kami sudah hafal sama lokasinya, mau shot apa aja mudah, tapi kalau di film lokasinya banyak ada dari Brebes, nah kita riset Brebes itu ada Dieng, ada Sungai Serayu, dan kita buat se-real mungkin” ujar Eki.
Beni Susanto selaku Screenplay dari Adit Sopo Jarwo The Movie juga mengatakan bahwa film animasi Adit Sopo Jarwo akan menyajikan gambaran kota-kota besar di Indonesia dalam versi animasi.
“Jadi di film kita flashback beberapa tahun ke belakang, kalo di serial sekarang sudah dewasa, dan lokasinya cuma di kampung, kalau di film kita keluar kampung, total ada 10 tempat yang jadi latar,” ujar Beni.
Adapun kota-kota yang terdapat dalam film ini antara lain Brebes, Yogyakarta dan Cirebon. Tak hanya sebagai pelengkap cerita petualangan dari tiga karakter utama, pemilihan kota-kota itu disesuaikan dengan cerita asli dalam serial.
Eki bahkan melakukan riset mendalam tentang hal-hal menarik yang terdapat di tempat-tempat tersebut.
“Dan kami juga pengen kasih lihat tempat yang jarang dilihat anak-anak jaman sekarang, kalau di Brebes ada ladang garam lho,” ujarnya.
Tema dalam film masih sejalan dengan serial animasi Adit Sopo Jarwo yakni tentang hebatnya nilai persahabatan dan sikap saling tolong-menolong.
“Kalau alur atau tema kita sudah dapat gambaran jelas dari serial Adit Sopo Jarwo soal hebatnya persahabatan, jadi kita buat filmnya ramah untuk keluarga, enak untuk ditonton, ada komedi, ada sedihnya, benang merahnya soal kehebatan persahabatan,” tambah Beni.
Film yang turut diisi oleh sejumlah pengisi suara ternama seperti Muzakki Ramdan sebagai Adit, Darmawan Susanto (dubber Patrick Star) sebagai Sopo dan Surawijaya sebagai Bang Jarwo tersebut mengisahkan perjalanan seorang anak bernama Adit yang terpisah dari orang tuanya di stasiun kereta Cirebon.
Adit kemudian bertemu dengan orang asing bernama Jarwo dan seorang porter kereta api bernama Sopo. Melihat Adit yang sedang bersedih, Sopo dan Jarwo pun memutuskan untuk menemani Adit mencari cara agar ia bisa bertemu kembali dengan Ayah dan Ibunya. Dalam petualangannya, Adit, Sopo, dan Jarwo harus menghadapi berbagai macam rintangan sambil mengenal arti persahabatan.
Menurut saya, film ini menjadi salah satu film animasi buatan Indonesia yang cukup menarik dan cocok ditonton untuk anak-anak setelah film Knight Kris dan Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir yang dirilis pada 2017 lalu. Film ini kaya akan kebudayaan nusantara (Indonesia) dan sebagai bentuk pengenalan dan promosi pariwisata suatu kota di Indonesia yaitu Yogyakarta dimana terkenal akan adanya beberapa tempat-tempat menarik seperti Malioboro dan Candi Borobudur, Brebes yang terkenal dengan hasil olahan padi di sawah dan Cirebon yang terkenal dengan pertanian udang rebonnya.
Walau cerita ini mengambil waktu dan latar masa lalu dan mengambil kejadian sebelum serial animasinya, film Adit Sopo Jarwo the Movie patut menguras emosi penontonnya. Ada saat penonton berbahagia dan ada pula saat penonton bersedih. Peran Sopo sebagai karyawan stasiun kereta api di Cirebon juga dikenal sangat ramah dan penyayang, ditambah dengan adanya Bang Jarwo yang juga membuat petualangan Adit dalam menemukan kembali orangtuanya semakin menarik dan penuh makna.
Muzakki Ramdan, yang sebelumnya sudah kita kenal dengan perannya dalam film pahlawan super Bumilangit berjudul Gundala (2019) sebagai Sancaka kecil, juga dapat menguasai keahlian mengisi suara. Dibandingkan dengan Ranu yang mengisi serial animasinya, peran Muzakki sebagai Adit juga tidak terlalu ‘dipaksakan’ dan dilakukan dengan santai dan penuh menikmati. Sekedar informasi, sebelumnya Muzakki juga pernah tampil dalam acara Pesta Sahabat yang tayang di Rajawali Televisi (RTV) dan juga turut menjadi pembawa acara di Fun Time.
Selain itu, kelahiran adiknya Adit yang bernama Adelia juga turut mengharukan penontonnya pula. Apalagi kehadiran adik Adit ini menjadi penambah keramaian dari keluarga Adit, apalagi setelah 10 tahun Adit menjadi anak tunggal, membuat ia gembira karena ia tidak lagi sendirian namun juga ditemani oleh adiknya yang bernama Adelia.
Sumber data: CNN indonesia
#Adit Sopo jarwo #Adit sopo Jarwo The Movie #Disney plus hotstar